TOPOLOGI
KONFIGURASI
1. Seluruh konfigurasi pada R1
Keterangan :
- Sesuai ketentuan, policy export external menggunakan external filter yakni hanya ip loopback R1 saja yang di redistribute, jika menggunakan policy direct yang mana fungsinya ialah melakukan redistribute semua ip yang terkoneksi langsung pada router, maka semua router customer akan mendapatkan ip direct R1, sebagai administrator ISP hal itu tidak baik, kita tidak boleh mengirim tabel routing sembarangan ke customer.
- OSPF Interface type/network type menggunakan p2p. Defaultnya type yang digunakan ialah broadcast router akan generate DR dan BDR, satu paket dikirim ke sebuah router akan diterima oleh banyak router. Dikarenakan dalam 1 jaringan hanya 2 router maka lebih prefer menggunakan p2p. yang mana tidak akan generate DR dan BDR.
- Pengubahan nilai reference-bandwitdh hanya diterapkan pada router yang berperan dalam fail over (R1, R2, R7).
- Pengubahan nilai metric untuk pemilihan jalur/link yang diprioritaskan untuk R1 menuju R3. Yang mana nilai metric terkecil akan menjadi jalur utama.
2. Seluruh konfigurasi pada R2
Dapat diperhatikan, tidak ada perbedaan yang signifikan pada konfigurasi ospfnya, hanya berbeda saja berbeda perubahan area NSSA saja. NSSA ialah area yang berada di ujung, yang mana tidak menerima informasi lsa type 4 dan 5 dan digantikan dengan default route (type 3). Hal ini berfungsi untuk mengurangi beban resource router, dikarenakan jika tidak menerima informasi lsa type 4 dan 5, otomatis tabel LSDB akan berkurang.
Terdapat tambahan konfigurasi pada R3 yaitu OSPF virtual-link. yang mana difungsikan untuk menghubungkan area yang tidak terhubung langsung oleh area 0 (backbone). Dalam hal ini OSPF virtual link diterapkan pada R3 dan R4
4. Seluruh konfigurasi pada R4
Terdapat konfigurasi virtual link pada R4
5. Seluruh konfigurasi pada R5
6. Seluruh konfigurasi pada R6
Terdapat konfigurasi area NSSA pada area 6
7. Seluruh konfigurasi pada R7
Terdapat konfigurasi OSPF area stub pada R7. Stub ialah area yang paling ujung yang mana fungsinya hampir sama dengan area NSSA, yakni mengurangi beban resource. Stub tidak menerima lsa type 4 dan 5, kemudian digantikan dengan ip default route (lsa type 3).
8. Seluruh konfigurasi pada R8
Teradapat konfigurasi stub area pada R8
PENGUJIAN LSDB (Link State Database)
Type 1, Router
> Dikirimkan oleh router yang tergabung dalam area yang sama
Type 2, Network
> Dibuat oleh DR
> Dikirimkan ke seluruh neighbor dalam satu area, tidak dikeluarkan keluar area tersebut
Type 3, Summary Network
> Untuk membawa informasi network-network di area lain
Type 4, Summary ASBR
> Didapat oleh router non area backbone
> Dibuat oleh ABR
> Untuk mengetahui siapa router asbr didalam jaringan ospf
Type 5, AS External :
> Dibuat oleh ASBR
> Untuk memberi informasi network dari routing protocol lain kedalam ospf
Type 7, NSSA External
> Dapat redistribute lsa type 5 beda halnya dengan stub
1. Table LSDB di R1
2. Table LSDB di R2
3. Table LSDB di R3
4. Table LSDB di R4
5. Table LSDB di R5
6. Table LSDB di R6
7. Table LSDB di R7
8. Table LSDB di R8
1. Tabel Routing di R1
2. Tabel Routing di R2
3. Tabel Routing di R3
4. Tabel Routing di R4
5. Tabel Routing di R5
6. Tabel Routing di R6
7. Tabel Routing di R7
8. Tabel Routing di R8
PENGUJIAN ALUR PAKET R1 ke R3
1. Trace route R1 ke R3
- Link R7 Up
- Link R7 Down
0 Komentar