header ads

LAB 72 Web Server (Apache2) Pada Debian


Topologi


Pengertian

Web server merupakan perangkat lunak (software) dalam server yang berfungsi untuk menerima permintaan (request) berupa halaman web melalui protokol HTTP dan atau HTTPS dari client yang lebih dikenal dengan nama browser, kemudian mengirimkan kembali (respon) hasil permintaan tersebut ke dalam bentuk halaman-halaman web yang pada umumnya berbentuk dokumen HTML.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa web server merupakan pelayan (pemberi layanan) bagi web client (browser) seperti Mozilla, Chrome, Internet Explorer, Opera, Safari dan lain sebagainya, supaya browser dapat menampilkan halaman atau data yang kita minta.

Fungsi Web Server

Fungsi utama dari web server adalah untuk mentransfer atau memindahkan berkas yang diminta oleh pengguna melalui protokol komunikasi tertentu. Oleh karena dalam satu halaman web biasanya terdiri dari berbagai macam jenis berkas seperti gambar, video, teks, audio, file dan lain sebagainya, maka pemanfaatan web server berfungsi juga untuk mentransfer keseluruhan aspek pemberkasan dalam halaman tersebut, termasuk teks, gambar, video, audio, file dan sebagainya.

Pada saat kita ingin mengakses sebuah halaman website, biasanya kita mengetik halaman tersebut di browser seperti mozilla, chrome dan lain-lain. Setelah kita meminta (biasanya dengan menekan enter) untuk dapat mengakses halaman tersebut, browser akan melakukan permintaan ke web server. Disinilah web server berperan, web server akan mencarikan data yang diminta browser, lalu mengirimkan data tersebut ke browser atau menolaknya jika ternyata data yang diminta tidak ditemukan.

HTTP

HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol yang digunakan oleh web server dan web browser untuk dapat berkomunikasi antara satu sama lain. Sedangkan HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) adalah merupakan versi aman (secure) dari HTTP. Biasanya protokol HTTP menggunakan port 80 dan protokol HTTPS menggunakan port 443. Untuk mengenal dan membedakanWE keduanya, anda bisa lihat pada saat anda mengakses suatu halaman website apakah berwalan http:// atau https://. Salah satu contoh web server yang paling banyak digunakan adalah apache2.

Konfigurasi

Pada kali ini, kita akan melabkan atau konfigurasi web server pada sistem operasi linux menggunakan layanan apache2.

1. Lakukan pengecekan ip address untuk mengetahui informasi interface beserta ip addressnya akan diarahkan kemana dengan perintah ip address. Dalam hal ini enp0s3 terhubung ke jaringan internet, sedangkan en0s8 terhubung ke jaringan lokal yang nantinya digunakan sebagai ip webserver


2. Sebelum melakukan konfigurasi webserver, kita perlu konfigurasi DNS terlebih dahulu, jika belum tahu cara konfigurasinya bisa klik link disini. Jika sudah, pindah ke direktori bind dengan perintah cd /etc/bind. Kemudian edit file adr dengan menambahkan www dan ip address webservernya, jangan lupa untuk save hasil editnya


4. Tambahkan ip address dan domain pada web server yang berada di file 2 dengan perintah nano 2


5. Lakukan restart paket bind9 (paket DNS), supaya konfigurasi yang telah dilakukan dapat diterapkan, dengan perintah /etc/init.d/bind9 restart


6. Lakukan pengujian dengan mengirim paket icmp (ping) ke ip address webserver dengan perintah ping www.kelompok6.net


7. Install paket apache2 (paket webserver), namun sebelum itu debian server perlu terhubung ke internet, agar debian server dapat terhubung ke internet kita perlu konfigurasi pada file  /etc/resolv.conf. Dengan mengubah name servee ke ip gateway enp0s3 yaitu 192.168.1.1 dan hilangkan pagar pada 8.8.8.8 

8. Jika sudah terhubung ke internet, lakukan install paket apache2 (paketwebserver), dengan perintah apt-install apache2


9. Pindah menuju direktori apache2 untuk konfigurasi webserver, dengan perintah sebagai berikut.


Keterangan
  • cd/etc/apache2/sites-available = pindah ke direktori apache2 
  • cp file 000-default.conf adr.conf = copy file dengan nama adr.conf 
  • ls = untuk pengecekan apakah file yang di copy sudah tersedia atau belum

10. Lakukan konfigurasi pada file adr.conf dengan menghilangkan tanda # dan mendaftarkan alamat domainnya


11. Jika sudah selesai konfigurasi lakukan disable enable pada file 000-default.conf dengan perintah sebagai berikut


Keterangan :
  • a2dissite 000-default.conf = disable file
  • a2ensite adr.conf = enable file

12. Lakukan restart paket apache2, agar konfigurasi yang telah dilakukan dapat diterapkan, dengan perintah /etc/init.d/apache2 restart


13. Lakukan konfigurasi pada file index.html yang berada pada direktori /var/www/html


14. Konfigurasi file index.html untuk mensetting tampilan judul web server yang akan dibuat, untuk mensettingnya berada pada bagian <title>


Pengujian di Windows Client

15. Lakukan konfigutasi IPv4 pada windows dengan menyetting ip address, subnet, gateway, dan dns sebagai berikut


16. Lakukan pengujian koneksi, dengan test PING ke alamat domain webserver yang telah dibuat


17. Lakukan pengujian dengan melakukan searching alamat domain webserver di browser, Jika berhasil maka akan diarahkan ke tampilan web page 


Posting Komentar

0 Komentar