Lab 4.1 Konsep Routing
Pengertian
Routing merupakan sebuah mekanisme pengiriman paket data yang ditransmisikan dari satu network ke network lain. Pada sebuah router, biasanyamempunyai sebuah tabel routing atau lebih yang menyimpan informasi jalur routing yang akan digunakan ketika ada pengiriman data yang melewati router. Pada kasus tertentu menuju ke suatu tujuan, router tidak hanya memiliki satu gateway, misalnya karena router harus menghubungkan banyak jaringan yang memiliki segmen yang berbeda
Ada dua tipe routing pada MikroTik :
- Dynamic Routes > rute dibuat secara otomatis :
- saat menambahkan IP Address pada interface
- Informasi routing yang didapat dari protokol routing dinamis seperti RIP, OSPF, dan BGP.
- Static Routes > rute dibuat secara manual oleh user untuk mengatur kearah mana traffic tertentu akan diarahkan. Default route adalah salah satu contoh static routes.
Route Flags :
Route flags untuk static routing ada 2 jenis, yaitu
- AS > Active-Static
- DAS > Dynamic-Active-Static
Parameter dasar routing :
Destination :
- Destination address = 222.152.211.7 (contoh)
- Network mask = 202.53.246.0 (contoh)
- 0.0.0.0/0 = ke semua network
Gateway :
- IP address gateway, harus merupakan IP Address yang satu subnet dengan IP yang terpasang pada salah satu interface
Gateway interface :
- Digunakan apabila ip gateway tidak diketahui dan bersifat dinami (biasanya digunakan di ppp interface)
Pref Source :
- Source ip address dari paket yang akan meninggalkan router\
Distance :
- Beban untuk kalkulasi pemilihan routing
Kelebihan
- Tingkat keamanan yang lebih tinggi dari Dinamic routing
- Proses pengawasan dan troubleshooting lebih mudah dilakukan
- Memperingan beban processor pada router
Kekurangan
- Membutuhkan administrator yang benar-benar mengetahui informasi jaringan yang digunakan
- Sulit diterapkan pada jaringan yang berskala besar karena harus menambahkan tabel routing secara manual
- Rentan terjadi kesalahan dalam proses entri tabel routing
Topologi
Konfigurasi
R1
By default jika dilihat di tabel ip route maka isinya masih kosong, karena belum adanya konfigurasi routing/route.
1. Tambahkan IP Address untuk interface ether2 dan ether4 dengan nilai IP sesuai topologi, dengan perintah sebagai berikut
3. Tambahkan IP Address untuk interface ether2 dan ether4 di router 2 sesuai topologi
R1
4. Lakukan konfigurasi routing dengan menambahkan dst-address ke arah ip network yang dituju kemudian gateway diarahkan ke ip gateway yang dilewati paket untuk menuju ke tujuan. Masukkan perintah sebagai berikut
Pastikan statusnya sudah aktif. Jika sudah maka flagnya menjadi AS(Active Static), jika belum aktif maka flagnya hanya S (Static)
6. Tetapi jika kita mengeping dari R2 kearah client R1 maka belum bisa dikarenakan R2 belum terkonfigurasi routing didalamnya atau routing menuju client R1
8. Lakukan pengujian dengan test PING dari R2 kearah client R1
9. Uji Coba test PING dari client R1 menuju client R2
Sebelumnya pastikan setiap client sudah terkonfigurasi default gateway (sudah 1 network dengan router), jika sudah dikonfigurasi kita bisa mengeceknya di command promt menggunakan perintah ipconfig
Sekian Terima Kasih
0 Komentar